orang-orang cuma kupandang
yang cepat dan yang lambat terus berlalu-lalang
mencari apatah sebenarnya mereka tiada kutahu, kecuali semua akan menghilang,
keuntungan menyaksikan semua lalu lalang itu tetaplah tiada terbilang
besar atau kecilnya keinginan ada diantaranya kembali ditanyakan hati kecil
dalam keadaan selayak mereka membawa tubuhnya sendiri kemana maunya pergi, menggapai setiap tempat dengan langkah sendiri
perniagaan menyedia tanpa batasnya jumlah kemudahan tiada lagi dipungkiri katanya mampu menikmatkan cara hidup tinggal dipilih...
๐ฅ๐๐๐ช๐ฅ
dengan semua itu, ... seolah telah menjebak ketidakberdayaan memasuki lamunan terdalam memeluk eratnya batas realitas...
cara yang menghantar sedu tanpa seteru kecuali mengalir bersamanya mau
melakukan serikat tanpa pernah tahu apa yang layak menjadi bagian untuk dikata sepakat...
Dugaan, bertemu teman dugaan, anggapan berlawan lalu berkawan dengan bekas anggapan, kelegalan tidak membatas legalnya kolega, omong kosong tentang kentong dipukul nyaring di dekat telinga sapi ompong ....
perkiraan, lalu menjadi lakumu yang menyemu dijubalnya orang-orang kebingungan setelah membaca cuaca yang berubah menggelap seperti cerita primbon tua membawa pergi semua impian itu disingkirkan.....
Oleh ayam jantan yang menyadarkan, bahwa malam sudah kau lewatkan, kini bukan lagi waktumu, untuk membuat alasan.#
No comments:
Post a Comment